Senin, 07 April 2014

STANDAR 14 : PENANGANAN PADA DUA JAM PERTAMA SETELAH PERSALINAN



STANDAR 14 : PENANGANAN PADA DUA JAM PERTAMA SETELAH PERSALINAN
TUJUAN
Mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersih dan aman selama persalinan kala empat untuk memulihkan kesehatan ibu dan bayi. Meningkantkan asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah persalinan dan mendukung terjadinya ikatan batin antara ibu dan bayinya
PERNYATAAN STANDAR
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap komplikasi paling sedikit selama 2 jam setelah persalinan,, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Di samping itu, bidan memberikan penjelsan tentang hal-hal yang mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai pemberian ASI
HASIL
·         Komplikasi segera dideteksi da dirujuk
·         Penurunan kejadian infeksi pada ibu dan bayi baru lahir
·         Penurunan kematian akibat perdarahan pasca persalinan primer
·         Pemberian ASI dimulaii dalam 1 jam pertama sesudah persalinan
PRASYARAT
1.      Ibu dan bayi dijaga oleh bidan terlatih selama dua jam setelah persalinan dan jik amungkin bayi tetap bersama ibu
2.      Bidan terlatih dan terampil dalam memberikan perawatan untuk ibu dan bayi segera setelah persalinan, termasuk ketrampilan pertolongan pertama pada keadaan gawat darurat
3.      Ibu didukung/ dianjurkan untuk menyusui dengan ASI dan memberikan kolostrum
4.      Tersedia alt perlengkapan, misalnya untuk membersihkan tangan yaitu air bersih, sabun dan handuk bersih; handuk/ kain bersih untuk menyelimuti bayi, pembalut wanita yang bersih, pakaian kering dan bersih untuk ibu, sarung atau kain kering dan bersih untuk alas ibu, kain/ selimut yang kering untuk menyelimuti ibu, sarung tangan DTT, tensimeter air raksa, stetoskop dan thermometer
5.      Tersedianya obat-obatan oksitosika, obat lain yan diperlukan dan tempat penyimpanan yang memadai
6.      Adanya sarana pencatatn : partograf, kartu ibu, kartu bayi, buku KIA
7.      Sistem rujukan untuk perawatan kegawatdaruratan obstetric dan kegawatdaruratan bayi baru lahir yang efektif
PROSES
Bidan harus ;
1.      Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan perawatan pada ibu dan bayi baru lahir. Menggunakan sarung tangan bersih pada saat melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh
2.      Mendiskusikan semua pelayanan yang diberikan untuk ibu dan bayi dengan ibu, suami, dan keluarganya
3.      Segera setelah lahir, nilai keadaan bayi, letakkan di perut ibu, dan segera keringkan bayi dengan handuk bersih yang hangat. Setelah  bayi kering, selimuti bayi dengan handuk baru yang bersih dan hangat. Bila bayi bernafas/ menangis tanpa kesulitan, dukung ibu untuk memeluk bayinya ( lihat standar 13 ). Jika bayi mengalami kesulitan bernafas ( lihat standar 24 )
4.      Sangat penting untuk menilai keadaan ibu beberapa kali selama dua jam pertama setelah persalinan. Berada bersama ibu da melakukan setiap pemeriksaan ini jangan pernah meninggalkan ibu sendirian sampai paling sedikit 2 jam setelah persalinan dan kondisi ib stabil. Lakukan penatalaksanaan yang tepat dan persiapkan rujukan jika diperlukan.
4.1  melakukan penilaian dan masase fundus uteri setiap 15 menitt selama satu jam pertama persalinan, kemudian setiap 30 menit selama satu jam kedua setelah persalinan. Pada saat melakukan masase uterus, perhatikan berapa banyak darah yang keluar dari vagina. Jika fundus tidak teraba keras, terus lakukan masase daerah fundus agar uterus berkontraksi. Periksa jumlah perdarahan yang keluar dari vagina. Periksa perineum ibu apakah membengkak, hematoma, dan berdarah dari tempat perlukaan yang sudah dijahit setiap kali memeriksa perdarahan fundus dan vagina
4.2  jika terjadi perdarahan, segera lakukan tindakan sesuai dengan standar 21. Berbahaya jika terlambat bertindak
4.3  periksa tekanan darah dan nadi ibu setiap 15 menit selama satu jam pertama setelah persalinan, dan setiap 30 menit selama satu jam kedua setelah persalinan  ( jika tekanan darah ibu naik, lihat standar 17 )
4.4  lakukan palpasi kandung kemih ibu setiap 15 menit selama satu jam pertama setelah persalinan dan kemudian setiap 30 menit selasa satu jam kedua setelah persalinan. Bila kandung kemih penuh dan meregang, mintalah ibu untuk b.a.k, jangan memasang kateter kecuali ibu tidak bisa melakukannya sendiri. ( retensi urine dapat mengakibtkan perdarahan uterus ). Mintalah ibu untuk b.a.k dalam dua jam sesudah melahirkan.
4.5  Periksa suhu tubuh ibu beberapa saat setelah persalinan dan sekali lagi satu jam setelah persalinan. Jika suhu tubuh ibu > 38 C, minta ibu untuk minum 1L cairan, jika suhunya tetap 38 C segera rujuk ibu ke pusat rujukan terdekat ( jika mungkin mulai berikan IV RL dan berikan ibu 1gr amoksilin dan ampisilin oral )
5.      Secepatnya bantu ibu agar dapat menyusui ( lihat standar 10 & 13 ). Atur posisi bayi agar dapat melekat dan mengisap dengan benar. ( semua ibu membutuhkan pertolongan untuk mengatur posisi bayi, baik untuk ibu yang baru pertama kali menyusui maupun ibu yang sudah pernah menyusui )
6.      Penggunaan gurita atau stagen harus diunda hingga 2 jam setelah melahirkan. Kontraksi uterus dan jumlah perdarahan harus dinilai, dan jika ibu mengenakan gurita atau stgen hal ini sulit dilakukan
7.      Lihat standar 13 untuk “perawatan bayi baru lahir”
8.      Bila bayi tidak memperlihatkan tanda-tanda kehidupan setelah dlakukan resusitasi, maka beritahu orangtua bayi apa yang terjadi. Berikan penjelasan secara jujur dan sederhana. Biarkan mereka melihat atau memeluk bayi mereka. Berlakulah bijaksana dan penuh perhatian. Biarkan orangtua melakukan upacara untuk bayi yang meninggal sesuai dengan adat istiadat atau kepercayaan mereka. Setelah orangtua bayi mulai tenang, bantulah mereka dan perlakukan bayi dengan baik dan penuh pengertian terhadap kesedihan mereka
9.      Bantu ibu membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian, ingatkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan tubh dan mengganti kain pembalut secara teratur, berikan penjelasan perubahan-perubahan yang terjadi pasca persalinan
10.  Catat semua temuan dan tindakan dengan lengkap dan seksama pada partograf, kartu ibu, dan kartu bayi
11.  Sebelum meninggalkan biu, bahaslah semua bahaya potential dan tanda-tandanya dengan suami dan keluarga. Bahaya potensial dan tanda-tandanya :
11.1          ibu mengalami perdarahan hebat
11.2          mengeluarkan gumpalan darah
11.3          pusing
11.4          lemas yang berlebihan
11.5          suhu tubuh ibu >38 C
11.6          suhu tubuh bayi < 36 C atau > 37,5 C
11.7          bayi tidak mau menyusu
11.8          bayi tidak mengeluarkan urine atau meconium dala 24 jam pertama
12.  pastikan bahwa ibu dan keluarganya mengetahui bagaimana dan kapan harus memminta pertolongan
13.  jangan meninggalkan ibu dan bayi sampai mereka dalam keadaan baik dan semua catatan lengkap. Jika ada hal yang mengkhawatirkan  ibu atau janin, lakukan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar