Rabu, 02 April 2014

STANDAR 3 : IDENTIFIKASI IBU HAMIL


STANDAR 3 : IDENTIFIKASI IBU HAMIL
TUJUAN
Mengenali dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
PERNYATAAN STANDAR
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan keluarga agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur
HASIL
·         Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan
·         Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan hamil
·         Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu
PRASYARAT
1.     Bidan bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan kader untuk menemukan ibu hamil dan memastikan bahwa semua ibu hamil telah memeriksakan kehamilannya secara dini dan teratur
2.    Bidan harus memahami :
2.1  tujuan pelayanan antenatal dan alas an ibu tidak memeriksakan kehamilannya secara dini
2.2  tanda dan gejala kehamilan; dan
2.3  ketrampilan berkomunikasi secara efektif
3.    bahan penyuluhan kesehataan yang tersedia dan sudah siap digunakan oleh bidan
4.    Mencatat hasil pemeriksaan pada KMS Ibu Hamil/ buku KIA dan Kartu Ibu
5.    Transportasi untuk melakukan kunjungan ke masyarakat tersedia bagi bidan
PROSES
Bidan harus :
1.    Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara teratur untuk menjelaskan tujuan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, suami, keluarga, maupun masyarakat
2.    Bersama kader kesehatan mendata ibu hamil serta memotivasinya agar memeriksakan kehamilannya sejakk dini ( segera setelah terlambat haid atau diduga hamil )
3.    Melalui komunikasi dua arah dengan beberapa kelompok kecil masyarakat, dibahas manfaat pemeriksaan kehamilan. Ajak mereka memanfaatkan pelayanan KIA terdekat atau sarana kesehatan lainnya untuk memeriksakan kehamilan
4.    Melalui komunikasi dua arah dengan apmong, tokoh masyarakat, ibu, suami, dan dukun bayi, jelaskan prosedue pemeriksaan kehamilan yang diberikan. Hal tersebut akan mengurangi keraguan mereka tentang apa yang terjadi pada saat pemeriksaan antenatal, dan memperjelas manfaat pelayanan antenatal dan mempromosikan kehadiran ibu untuk pemeriksaan antenatal
5.    Tekankan bahwa tujuan pemeriksaan adalah ibu dan bayi yang sehat ppada akhir kehamilan. Agar tujuan tersebut tercapai, pemeriksaan kehamilan harus segera dilakukan begitu diduga terjadi kehamilan, dan dilaksanakan terus secara berkala selama kehamilan
·         Ibu harus melakukan pemeriksaan antenatal paling sedikit 4 kali. Satu kali kunjungan pada trimester pertama, satu kalii kunjungan pada trimester kedua, dan dua kali kunjungan pada trimester ketiga
6.    Berikan penjelasan kepada seluruh ibu tentang tanda kehamilan, dan fungsi tubuhnya. Tekankan ibu perlunya ibu mengerti bagaimana tubuhnya berfungsi ( wanita harus memperhaikan siklus haidnya, menegtahui dan memeriksakan diri bila terjadi keterlambatan atau haid kurang dari biasanya )
7.    Bimbingan kader untuk mendata dan mencatat semua ibu hamil di daerahnya. Lakukan kunjungan rumah kepada mereka yang tidak memeriksakan kehamilannya. Pelajari alasannya, mengapa ibu hamil tersebut tidak memeriksakan diri, dan jelaskan manfaat pemeriksaan kehamilan
8.    Perhatikan ibu bersalin yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya. Lakukan kunjungan rumah, pelajari alasannya. Berikan penyuluhan dan konseling yang sesuai untuk kehamilan berikutnya, KB, dan penjarangan kelahiran
9.    Jelaskan dan tingkatkan penggunaan KMS Ibu Hamil/ buku KIA dan Kartu ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar