STANDAR
3 : IDENTIFIKASI IBU HAMIL
TUJUAN
Mengenali
dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
PERNYATAAN
STANDAR
Bidan
melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan keluarga agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur
HASIL
·
Ibu memahami tanda dan gejala
kehamilan
·
Ibu, suami, anggota masyarakat
menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini dan teratur, serta
mengetahui tempat pemeriksaan hamil
·
Meningkatnya cakupan ibu hamil yang
memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu
PRASYARAT
1. Bidan bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan
kader untuk menemukan ibu hamil dan memastikan bahwa semua ibu hamil telah
memeriksakan kehamilannya secara dini dan teratur
2. Bidan
harus memahami :
2.1 tujuan
pelayanan antenatal dan alas an ibu tidak memeriksakan kehamilannya secara dini
2.2 tanda
dan gejala kehamilan; dan
2.3 ketrampilan
berkomunikasi secara efektif
3. bahan
penyuluhan kesehataan yang tersedia dan sudah siap digunakan oleh bidan
4. Mencatat
hasil pemeriksaan pada KMS Ibu Hamil/ buku KIA dan Kartu Ibu
5. Transportasi
untuk melakukan kunjungan ke masyarakat tersedia bagi bidan
PROSES
Bidan
harus :
1. Melakukan
kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara teratur untuk menjelaskan
tujuan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, suami, keluarga, maupun masyarakat
2. Bersama
kader kesehatan mendata ibu hamil serta memotivasinya agar memeriksakan
kehamilannya sejakk dini ( segera setelah terlambat haid atau diduga hamil )
3. Melalui
komunikasi dua arah dengan beberapa kelompok kecil masyarakat, dibahas manfaat
pemeriksaan kehamilan. Ajak mereka memanfaatkan pelayanan KIA terdekat atau
sarana kesehatan lainnya untuk memeriksakan kehamilan
4. Melalui
komunikasi dua arah dengan apmong, tokoh masyarakat, ibu, suami, dan dukun
bayi, jelaskan prosedue pemeriksaan kehamilan yang diberikan. Hal tersebut akan
mengurangi keraguan mereka tentang apa yang terjadi pada saat pemeriksaan
antenatal, dan memperjelas manfaat pelayanan antenatal dan mempromosikan kehadiran
ibu untuk pemeriksaan antenatal
5. Tekankan
bahwa tujuan pemeriksaan adalah ibu dan bayi yang sehat ppada akhir kehamilan. Agar
tujuan tersebut tercapai, pemeriksaan kehamilan harus segera dilakukan begitu
diduga terjadi kehamilan, dan dilaksanakan terus secara berkala selama
kehamilan
·
Ibu harus melakukan pemeriksaan
antenatal paling sedikit 4 kali. Satu kali kunjungan pada trimester pertama,
satu kalii kunjungan pada trimester kedua, dan dua kali kunjungan pada
trimester ketiga
6. Berikan
penjelasan kepada seluruh ibu tentang tanda kehamilan, dan fungsi tubuhnya. Tekankan
ibu perlunya ibu mengerti bagaimana tubuhnya berfungsi ( wanita harus
memperhaikan siklus haidnya, menegtahui dan memeriksakan diri bila terjadi
keterlambatan atau haid kurang dari biasanya )
7. Bimbingan
kader untuk mendata dan mencatat semua ibu hamil di daerahnya. Lakukan kunjungan
rumah kepada mereka yang tidak memeriksakan kehamilannya. Pelajari alasannya,
mengapa ibu hamil tersebut tidak memeriksakan diri, dan jelaskan manfaat
pemeriksaan kehamilan
8. Perhatikan
ibu bersalin yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya. Lakukan kunjungan
rumah, pelajari alasannya. Berikan penyuluhan dan konseling yang sesuai untuk
kehamilan berikutnya, KB, dan penjarangan kelahiran
9. Jelaskan
dan tingkatkan penggunaan KMS Ibu Hamil/ buku KIA dan Kartu ibu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar