STANDAR
5 : PALPASI ABDOMINAL
TUJUAN
Memperkirakan
usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi dan
bagian terbawah janin.
PERNYATAAN
STANDAR
Bidan
melakukan pemeriksaan abdomen dengan seksama dan melakukan partisipasi untuk
memperkirakan usia kehamilan. Bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi,
bagian terendah, masuknya kepala janin ke dalam ronggga panggul, unuk mencari
kelainan serta rujukan tepat waktu.
HASIL
·
Perkiraan usia kehamilan lebih baik
·
Diagnosis dini kelainan letak, dan
merujuknya sesuai dengan kebutuhan
·
Diagnosis dini kelainan letak, dan
merujuknya sesuai dengan kebutuhan
·
Diagnosis dini kehamilan ganda dan
kelainan lain, serta merujuknya sesuai dengan kebutuhan
PRASYARAT
1.
Bidan telah dididik tentang
prosedur palpas abdominal yang benar
2.
Alat, misalnya meteran kain,
stetoskop janin, tersedia dalam kondisi baik
3.
Tersedia tempat pemeriksaan yang
tertutup dan dapat diterima masyarakat
4.
Menggunakan KMS Ibu Hamil/ buku
KIA, Kartu Ibu untuk pencatatan
5.
Adanya system rujukan yang berlaku
bagi ibu hamil yang memerlukan rujukan
PROSES
bidan
harus :
1.
Melaksanakan palapsi abdominal pada
setiap kunjungan antenatal
2.
Tanyakan pada ibu hamil sebelum
palpasi : apa yang dirasakannya, apakah janinnya bergerak, kapan haid terakhir,
atau kapan pertama kali merasakan pergerakan janin
3.
Sebelum palpasi abdominal, mintalah
ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemihnya
4.
Baringkan ibu hamil dengan
telentang dengn bagian atas tubuhnya disangga bantal. Jangan membaringkan ibu
hamil terlentang dengan punggung datar, karena berat uterus dapat menekan
pembuluh darah balik ke jantung sehingga akan mengakibatkan pingsan
5.
Periksa abdomen : adakah parut
(tanyakan penyebabnya ), tanda-tanda atau kehamilan ganda ( perut terlalu
besar, banyak bagian janin yang teraba, teraba lebih dari satu kepala janin ).
Catat semua temuan dan rujuk tepat waktu ke rumah sakit jika ditemukan bekas
bedah sesar, tanda berlebih/ kurnagnya cairan amnion, kehamilan ganda.
6.
Perkirakan usia kehamilan. Setelah minggu
ke-24, cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan meteran kain
7.
Ukur dengan meteran kain dari
simpisis pubis ke fundus uteri; catat hasilnya dalam cm. jika hasilnya berbeda
dengan perkiraan umur kehamilan ( dalam minggu ), atau tidak sesuai dengan
gravidogram berarti terdapat pertumbuhan janin lambat/ tidak ada, ibu perlu
drujuk
8.
Lakukan palpasi dengan hati-hati
untuk memeriksa letak janin. (Seharusnya memanjang. Jika tidak, dan usia
kehamilan 36 minggu atau lebih, rujuk ke rumah sakit )
9.
Dengan menggunakan kedua tangan,
lakukan palpasi abdominal untuk menentukan bagian bawah janin. (kepala teraba
keras dan lebih besar dibandingkan bokong. Jika kepala berada di fundus uteri,
biasanya melenting )
10. Pada
trimester ketiga, jika bagian bawah janin bukan kepala, persalinan harus
dilakukan di rumah sakit
11. Setelh
umur kehamilan 37 minggu, terutamam pada kehamialn pertama, periksa apakah
terlah terjadi penurunan kepala janin (kepala janin sudah melewati pintu atas
panggul atau kepala janin teraba hanya dua jari di atas pintu atas panggul ). Bila
kepala tidak masuk ke panggul (CPD/DKP ), persalinan harus di rumah sakit
12. Periksa
letak punggung janin dan dengarkan denyut jantung janin. ( dengarkan selama
satu menit penuh, perhatikan kecepatan dan iramanya ). Jika tidak ditemukan
DJJ, atau pergerakan janin sangat lemah, rujuk ibu ke rumah sakit
13. Bicarakan
hasil pemeriksaan dengan ibu hamil, suami/ anggota keluarga yang mengantarnya
14. Catat
semua temuan, pelajari dan jika tidak ada kelainan rujuk tepat waktu ke puskesmas
atau rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar