Jumat, 11 April 2014

STANDAR 23 : PENANGANAN SEPSIS PUERPERALIS



STANDAR 23 : PENANGANAN SEPSIS PUERPERALIS
TUJUAN
Mengenali tanda-tanda sepsis puerperalis dan mengambil tindakan yang tepat
PERNYATAAN STANDAR
Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, melakukan perawatan dengan segera dan merujuknya
HASIL
·         Ibu dengan sepsis puerperalis mendapat yang memadai dan tepat waktu. Penurunan kematian dan kesakitan akibat sepsis puerperalis
·         Meningkatnya pemanfaatan bidan dalam pelayanan nifas
PRASYARAT
1.      System berjalan dengan baik agar ibu mendapat pelayanan pasca persalinan dari bidan terlatih sampai dengan 6 minggu setelah persalinan, baik di rumah, dipuskesmas,, ataupun rumah sakit
2.      Bidan terlatih dan terampil dalam memberikan pelayanan nifas, termasuk penyebab, pencegahan, pengenalan, dan penanganan dengan tepat sepsis puerperalis
3.      Tersedia peralatan/ perlengkapan penting : sabun, air bersih yang mengalir, handuk bersih untuk mengeringkan tangan, alat suntuik sekali pakai, set infus steril dengan jarum berukuran 16 dan 18 G, sarung tangan bersih DTT/ steril
4.      Tersedia obat-obatan penting : cairan infus RL dan antibiotika. Juga tersedia tempat penyimpanan untuk obat-obatan yang memadai
5.      Adanya sarana pencatatan pelayanan nifas/ kartu ibu
6.      System rujukan yang efektif, termasuk bank darah, berjalan dengan baik untuk ibu dengan komplikasi pasca persalinan
PROSES
Bidan harus :
1.      Amati tanda dan gejala infeks ipuerperalis yan didiagnosa bila 2 atau lebih gejala di bawah ini terjadi sejak pecahnya selaput ketuban mulai hari ke 2 ( 2 kali 24 jam ) hingga 42 hari pasca persalinan :
-          Suhu tubuh > 38 C
-          Nyeri peru atau pelvis
-          Pengeluaran cairan vagina yang abnormal
-          Cairan vagina yang berbau busuk
-          Terhambatnya pengecilan ukuran uterus
2.      Saat memberikan pelayanan nifas periksa tanda awal/ gejala infeksi
3.      Beri penyuluhan kepada ibu, suami/ keluarganya agar waspada terhadaptanda/ gejala infeksi, dan agar segera mencari pertolongan jika menemukannya
4.      Jika diduga sepsis, periksa ibu dari kepala sampai kaki untuk mencari sumber infeksi ( mungkin lebih dari satu sumber infeksi ermasuk infeksi kronis )
5.      Jika uterus nyeri, pengecilan uterus lambat, atau terdapat perdarahan pervaginam,mulai berikan infus cairan RL dengan jarum berlubang besar 16 atau 18 G, rujuklah ibu segera ke RS. ( ibu perlu diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya sisa jaringan plasenta )
6.      Jika kondisinya gawat dan terdapat tanda/ gejala septik syok ( suhu 38 C atau lebih, bau busuk dan nyeri perut), dan terjadi dehidrasi, beri cairan IV dan antibiotika sesuai dengan ketentuan. Rujuk biu ke RS.
-          Ampisilin 2 gr IV setip 6 jam
-          Gentamisin 5 mg/ kg berat badan IV setiap 24 jam
-          Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
7.      Jika hanya sepsis ringan, ibu tidak terlalu lemah dan sulit merujuk, berikan antibiotika ( misalnya ampisilin 1 gr PE, diikuti 500 mg per oral setiap 6 jam, ditambah metronidazole 500 mg setiap 8 jam selama 5 hari )
8.      Pastikan bahwa ibu/ bayi dirawat terpisah/ jauh dari anggota keluarga lainnya sampai infeksi teratasi
9.      Cuci tangan dengan seksama sebelum dan sesudah memeriksa ibu/ bayi
10.  Alat-alat yang dipakai ibu jangan dipakai untuk keperluan lain, terutama untuk ibu nifas atau bayi lain
11.  Beri nasihat kepada ibu tentang pentingnya kebersihan diri, penggunaan pembalut steril dan membuangnya dengan hati-hati ( sebaiknya dibakar), jika tidak ada pembalut steril, maka dapat digunakan kain yang telah dijemur sampai kering )
12.  Tekankan pada anggota keluarga tentang pentingnya istirahat, gizi baik, dan banyak minum bagi ibu
13.  Memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI ( namun demikian, bayi memerlukan pemberian ASI lebih sering agar kebutuhan gizinya terpenuhi )
14.  Lakukan semua pencatatan dengan seksama
15.  Amati ibu dengan seksama dan jika kondisinya tidak membaik dalam 24 jam segera rujuk ke RS
16.  Jika syok terjadi, ikuti langkah-langkah penatalaksanaan syok yang didiskusikan di standar 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar