STANDAR
23 : PENANGANAN SEPSIS PUERPERALIS
TUJUAN
Mengenali
tanda-tanda sepsis puerperalis dan mengambil tindakan yang tepat
PERNYATAAN
STANDAR
Bidan
mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, melakukan
perawatan dengan segera dan merujuknya
HASIL
·
Ibu dengan sepsis puerperalis
mendapat yang memadai dan tepat waktu. Penurunan kematian dan kesakitan akibat
sepsis puerperalis
·
Meningkatnya pemanfaatan bidan
dalam pelayanan nifas
PRASYARAT
1.
System berjalan dengan baik agar
ibu mendapat pelayanan pasca persalinan dari bidan terlatih sampai dengan 6
minggu setelah persalinan, baik di rumah, dipuskesmas,, ataupun rumah sakit
2.
Bidan terlatih dan terampil dalam
memberikan pelayanan nifas, termasuk penyebab, pencegahan, pengenalan, dan
penanganan dengan tepat sepsis puerperalis
3.
Tersedia peralatan/ perlengkapan
penting : sabun, air bersih yang mengalir, handuk bersih untuk mengeringkan
tangan, alat suntuik sekali pakai, set infus steril dengan jarum berukuran 16
dan 18 G, sarung tangan bersih DTT/ steril
4.
Tersedia obat-obatan penting :
cairan infus RL dan antibiotika. Juga tersedia tempat penyimpanan untuk
obat-obatan yang memadai
5.
Adanya sarana pencatatan pelayanan
nifas/ kartu ibu
6.
System rujukan yang efektif,
termasuk bank darah, berjalan dengan baik untuk ibu dengan komplikasi pasca
persalinan
PROSES
Bidan
harus :
1.
Amati tanda dan gejala infeks
ipuerperalis yan didiagnosa bila 2 atau lebih gejala di bawah ini terjadi sejak
pecahnya selaput ketuban mulai hari ke 2 ( 2 kali 24 jam ) hingga 42 hari pasca
persalinan :
-
Suhu tubuh > 38 C
-
Nyeri peru atau pelvis
-
Pengeluaran cairan vagina yang
abnormal
-
Cairan vagina yang berbau busuk
-
Terhambatnya pengecilan ukuran uterus
2.
Saat memberikan pelayanan nifas
periksa tanda awal/ gejala infeksi
3.
Beri penyuluhan kepada ibu, suami/
keluarganya agar waspada terhadaptanda/ gejala infeksi, dan agar segera mencari
pertolongan jika menemukannya
4.
Jika diduga sepsis, periksa ibu
dari kepala sampai kaki untuk mencari sumber infeksi ( mungkin lebih dari satu
sumber infeksi ermasuk infeksi kronis )
5.
Jika uterus nyeri, pengecilan
uterus lambat, atau terdapat perdarahan pervaginam,mulai berikan infus cairan
RL dengan jarum berlubang besar 16 atau 18 G, rujuklah ibu segera ke RS. ( ibu
perlu diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya sisa jaringan plasenta )
6.
Jika kondisinya gawat dan terdapat
tanda/ gejala septik syok ( suhu 38 C atau lebih, bau busuk dan nyeri perut),
dan terjadi dehidrasi, beri cairan IV dan antibiotika sesuai dengan ketentuan.
Rujuk biu ke RS.
-
Ampisilin 2 gr IV setip 6 jam
-
Gentamisin 5 mg/ kg berat badan IV
setiap 24 jam
-
Metronidazole 500 mg IV setiap 8
jam
7.
Jika hanya sepsis ringan, ibu tidak
terlalu lemah dan sulit merujuk, berikan antibiotika ( misalnya ampisilin 1 gr
PE, diikuti 500 mg per oral setiap 6 jam, ditambah metronidazole 500 mg setiap
8 jam selama 5 hari )
8.
Pastikan bahwa ibu/ bayi dirawat
terpisah/ jauh dari anggota keluarga lainnya sampai infeksi teratasi
9.
Cuci tangan dengan seksama sebelum
dan sesudah memeriksa ibu/ bayi
10. Alat-alat
yang dipakai ibu jangan dipakai untuk keperluan lain, terutama untuk ibu nifas
atau bayi lain
11. Beri
nasihat kepada ibu tentang pentingnya kebersihan diri, penggunaan pembalut
steril dan membuangnya dengan hati-hati ( sebaiknya dibakar), jika tidak ada
pembalut steril, maka dapat digunakan kain yang telah dijemur sampai kering )
12. Tekankan
pada anggota keluarga tentang pentingnya istirahat, gizi baik, dan banyak minum
bagi ibu
13. Memotivasi
ibu untuk tetap memberikan ASI ( namun demikian, bayi memerlukan pemberian ASI
lebih sering agar kebutuhan gizinya terpenuhi )
14. Lakukan
semua pencatatan dengan seksama
15. Amati
ibu dengan seksama dan jika kondisinya tidak membaik dalam 24 jam segera rujuk
ke RS
16. Jika
syok terjadi, ikuti langkah-langkah penatalaksanaan syok yang didiskusikan di
standar 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar