Jumat, 11 April 2014

STANDAR 24 : PENANGANAN ASFIKSIA NEONATORUM



STANDAR 24 : PENANGANAN ASFIKSIA NEONATORUM
TUJUAN
Mengenal dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum, mengambil tindakan yang tepat dan melakukan pertolongan kegawatdaruratan bayi baru lahir yang mengalami asfiksia neonatorum
PERNYATAAN STANDAR
Bidan mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta melakukan tindakan yang secepatnya, memulai resusitasi bayi baru lahri, mengusahakan bantuan medis yang diperlukan, merujuk bayi baru lahir dengan tepat, dan memberikan perawatan lanjutan yang tepat
HASIL
·        Penurunan angka kematian bayi akibat asfiksia neonatorum. Penurunan kesakitan akibat asfiksia neonatorum
·        Meningkatnya pemanfaatan bidan
PRASYARAT
1.      Bidan sudah dilatih dengan tepat untuk mendampingi persalinan dan memberikan perawatan bayi baru lahir dengan segera
2.      Ibu, suami, dan keluarganya mencari pelayanan kebidanan untuk kelahiran bayi mereka
3.      Bidan terlatih dan terampil untuk :
-          Memulai pernafasan pada bayi baru lahir
-          Menilai pernafasan yang cukup pada bayi baru lahri dan mengidenifikasi bayi baru lahir yang memerlukan resusitasi
-          Menggunakan skor APGAR
-          Melakukan resusitasi pada bayi baru lahir
4.      Tersedia ruang hangat, bersih, dan bebas asap untuk persalinan
5.      Adanya perlengkapan dan peralatan untuk perawatan yang bersih dan aman bagi bayi baru lahir, seperti air bersih, sabun dan handuk bersih, dua handuk/ kain hangat yang bersih ( satu untuk mengeringkan bayi, yang lain untuk menyelimuti bayi ), sarung tangan bersih dan DTT, thermometer bersih/ DTT, dan jam
6.      Tersedia alat resusitasi dalam keadaan baik termasuk ambubag bersih dalam keadaan berfungsi baik, masker DTT ( ukuran 0 dan 1 ), bola karet penghisap atau penghisap DeLee steril/ DTT
7.      Kartu Ibu, kartu bayi dan partograf
8.      System rujukan untuk perawatan kegawatdaruratan bayi baru lahir yang efektif
PROSES
Bidan harus :
1.      Selalu mencuci tangan dan menggunakan sarung tanagn bersih// DTT sebelum menangani bayi baru lahir. Ikuti praktek pencegahan infeksi yang baik pada saat merawat dan melakukan resusitasi pada bayi baru lahir
2.      Ikuti langkah pada standar 13 untuk perawatan segera bayi baru lahir
3.      Selalu waspada untuk melakukan resusitasi bayi baru lahir pada setiap kelahiran bayi, siapkan semua peralatan yang diperlukan dalam keadaan bersih, tersedia, dan berfungsi dengan baik
4.      Segera setelah bayi lahir, nilai keadaan bayi, letakkan di perut ibu dan segera keringkan bayi dengan handuk bersih dan hangat. Setelah bayi kering, selimuti bayi termasuk bagian kepalanya dengan handuk baru yang bersih dan hangat
5.      Nilai bayi dengan cepat untuk memastikan bahwa bayi bernafas/ menangis sebelum menit pertaam nilai APGAR, jika bayi tidak menangis dengan keras, bernafas dengan lemah atau bernafas dengan cepat dan dangkal, pucat atau biru dan atau lemas
-          Baringkan terlentang dengan benar pada permukaan yang datar, kepala sedikit ditengdahkan agar jalan nafas terbuka. Bayi harus tetap diselimuti. Hal ini penting untuk mencegah hipotermi pada bayi
-          Hisap mulut dan kemudian hidung bayi dengan lembut dengan bola karet penghisap DTT atau penghisap DeLee DTT/ steril. ( jangan memasukkan alat penghisap terlalu dlam pada kerongkongan bayi. Penghisapan terlalu dalam akan mengakibatkan bradikardi, denyut jantung tak teratur atau spasme pada laring/ tenggorokan bayi )
-          Berikan stimulasi taktil dengan lembut pada bayi ( gosok punggung bayi, atau menepuk dengan lembut atau menyentil kaki bayi, keduanya aman dan efektif untuk menstimulasi bayi ). Nilai ulang keadaan bayi. Jika bayi mulai menangis atau bernafas dengan normal, tidak perlu tindakan lanjutan. Lanjutkan dengan perawatan bagi bayi baru lahir normal, jika bayi tetap tidak menangis atau tidak bernafas dengan normal ( 40-60 kali / menit ), teruskan dengan ventilasi
6.      Melakukan ventilasi pada bayi baru lahir :
-          Letakkan bayi dipermukaan datar, diselimuti dengan baik
-          Periksa kembali posisi bayi baru lahir. Kepala harus sedikit ditengadahkan
-          Pilih masker yang ukurannya sesuai ( 0 untuk bayi kecil dan 1 untuk bayi yang lahir cukup bulan ). Gunakan ambubag dan masker atau sungkup
-          Pasang masker dan periksa pelekatannya. Pada saat dipasang dimuka bayi, masker harus menutupi dagu, mulut, dan hidung
-          Lekatkan wajah bayi dan masker
-          Remas kantung ambubag/ atau bernafaslah kedalam sungkup
-          Periksa pelekatannya dengan cara ventilasi dua kali dan amati apakah dadanya mengembang. Jika dada bayi mengembang, mulai ventilasi dengan kecepatan 4 sampai 60 kali / menit
-          Jika dada bayi tidak mengembang :
·        Perbaiki posisi bayi dan tengadahkan kepala lebih jauh
·        Periksa hidung dan mulut apakah ada darah, mucus, atau cairan ketuban. Lakukan penghisapan jika perlu
·        Remas kantung ambu lebih keras untuk meningkatkan tekanan ventilasi
-          Ventilasi bayi selama 1 menit, lalu hentikan, nilai dengan cepat apakah bayi bernafas spontan ( 30 – 60 kali/ menit ) dan tidak ada pelekukan dada atau dengkuran, tidak diperlukan resusitasi lebih lanjut. Teruskan dengan langkah awal perawatan bayi abru lahir
-          Jika bayi belum bernafas, atau pernafasannya lemah, teruskan ventilasi. Bawa bayi ke rumah sakit atau puskesmas, teruskan ventilasi bayi selama perjalanan
-          Jika bayi mulai menangis, hentikan ventilasi, amati bayi selama 5 menit. Jika pernafasan sesuai batas normal ( 30 – 60 kali/ menit ), teruskan dengan langkah awal perawatan bayi baru lahir
-          Jika pernafasan bayi kurang dari 30 kali/ menit teruskan ventilasi dan bawa ke tempat rujukan
-          Jika terjadi pelekukan dada yang sangat dalam, ventilasi dengan oksigen jika mungkin. Segera bawa bayi ke tempat rujukan, teruskan ventilasi
7.      Lanjutkan ventilasi sampai tiba di tempat rujukan, atau sampai keadaan bayi membaik atau selama 30 menit ( membaiknya bayi ditandai dengan warna kulit merah muda, menangis, atau bernafas spontan )
8.      Kompresi dada :
-          Jika memungkinkan, dau tenaga kesehatan terampil diperlukan untuk melakukan ventilasi dan kompresi dada
-          Kebanyakan bayi akan membaik hanya dengan ventilasi
-          Jika ada 2 tenaga kesehatan terampil dan pernafasan bayi lemah atau kurang dari 30 kali/ menit dan detak jantung kurang dari 60 kali/ menit setelah ventialsi selama 1 menit, tenaga kesehatan yang kedua mulai melakukan kompresi dada dengan kecepatan 3 kompresi dada berbanding 1 ventilasi
-          Harus berhati-hati pada saat melakukan kompresi dada tulang rusuk bayi masih peka dan mudah patah, jantung dan paru-prunya mudah terluka
-          Lakuakn tekanan pada jantung, dengan cara meletakkan kedua jari tepat dibawah garis putting bayi, ditengah dada ). Dengan jari-jari lurus, tekan dada sedalam 1-1,5 cm
9.      Setelah bayi bernafas normal, periksa suhu. Jika suhu di bawah 36,5 C, atau punggung sangat dingin, lakukan pengahngatan yang memadai, ikuti standar 13. ( penelitian menunjukkan, bahwa jika tidak terdapat alat-alat, kontak kulit ibu ke bayi akan sangat membantu menghanagtkan bayi. Hal ini dilakukan dengan mendekapkan bayi pada ibunya rapat ke dada, agar kulit ibu bersentuhan dengan kulit bayi, lalu selimuti ibu yang sedang mendekap bayinya )
10.  Perhatikan warna kulit bayi, pernafasan, dan nadi bayi selama 2 jam. Ukur suhu bayi stiap jam hingga normal 9 36,5 c-37,5c )
11.  Jika kondisinya memburuk, rujuk ke fasilitas rujukan terdekat, dengan tetap melakukan penghangatan
12.  Pastikan pemantauan yang sering pada bayi selama 24 jam selanjutnya. Jika tanda-tanda kesulitan bernafas kemabli terjadi, persiapkan untuk membawa bayi segera ke rumah sakit yang paling tepat
13.  Ajarkan ibu, suami/ keluarganya tentang bahaya dan tanda-tandanya pada bayi baru lahir. Anjurkan ibu, suami/ keluarganyaaagar memperhatikan dengan baik-baik. Jika ada tanda-tanda sakit atau kejang, bayi harus segera dirujuk ke rumah sakit atau menghubungi bidan secepatnya
14.  Catat dengan seksama semua perawatan yang diberikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar