STANDAR
15 : PELAYANAN BAGI IBU DAN BAYI PADA MASA NIFAS
TUJUAN
Memberikan
pelayanan pada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan memberikan
penyuluhan ASI eksklusif
PERNYATAAN
STANDAR
Bidan
memberiakn pelayanan selama masa nifas di puskesmas dan rumah sakit atau
melalui kunjungan ke rumah pada hai ketig, minggu kedua, dan mingu keenam
setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui
penatalaksanaan tali pusat yang benar, penemuan dini, penatalaksanaan atau
rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan
penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makan bergizi,
asuhan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi, dan KB
HASIL
·
Komplikasi pada masa nifas segera
dideteksi dan dirujuk pada saat yang tepat
·
Mendukung dan menganjurkan
pemberian ASI eksklusif
·
Mendukung penggunaan cara
tradisional yang berguna dan menganjurkan untuk menghindari kebiasaan yang
merugikan
·
Menurunkan kejadian infeksi pada
ibu dan bayi
·
Masyarakat semakin menyadari
pentingnya keluarga berencana/ penjarangan kelahiran
·
Meningkatnya imunisasi pada bayi
PRASYARAT
1.
System yang berjalan dengan baik
agar ibu dan bayi mendapatkan pelayanan pasca persalinan dari bidan terlatih
sampai dengan 6 minggu setelah persalinan, baik di rumah, puskesmas, atau rumah
sakit
2.
Bidan telah terlatih dan terampil
dalam :
2.1 perawatan
nifas, termasuk pemeriksaan ibu dan bayi dengan cara yang benar
2.2 membantu
ibu untuk memberikan ASI
2.3 mengetahui
komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi pada masa nifas
2.4 penyuluhan
dan pelayanan KB/ penjarangan kelahiran
3.
bidan dapat memberikan pelayanan
imunisasi atau bekerja sama dengan juur imunisasi di puskesmas atau fasilitas
kesehatan masyarakat
4.
tersedia vaksin, alat suntik,
tempat penyimpanan vaksin dan tempat pembuangan benda tajam yang memadai
5.
tersedianya tablet besi dan asam
folat
6.
terseida alt/ perlengkapan,
misalnya untuk membersihkan tangan, yaitu sabun, air bersih dan handuk bersih,
sarung tanagn bersih/ DTT
7.
Tersedia kartu pencatatan, kartu
ibu, kartu bayi, buku KIA
8.
Sistem rujukan untuk perawatan
komplikasi kegawatdaruratan ibu dan bayi abru lahri yang berjalaan dengan baik
PROSES
Bidan
harus :
1.
Pada kunjungan rumah, sapalah ibu
dan suami/ keuarganya dengan ramah
2.
Tanyakan pada ibu dan suami/
keluarganya jika ada masalah atau kekhawatiran tentang ibu atau bayinya
3.
Cuci tangan sebelum dan sesudah
memeriksa ibu dan bayi
4.
Pakai sarung tangan DTT/ bersih
bila melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh
5.
Periksa tanda-tanda vital ibu (
suhu tubuh, nadi, dan tekanan darah ). Periksa payudara ibu, amati bila puting
retak, dan tanda-tanda atau gejala-gejala saluran ASI tersumbat atau infeksi
payudara. Periksa involusi uterus ( oengecilan uterus sektar 2 cm/ hari selama
8 hari pertama ). Periksa lochia, yang pada hari ketiga seharusnya mulai
berkurang dan berwarna coklat, dan pada hari ke- 8 – 10 menjadi sedikit dan
berwarna merah muda. Jika ada kelainan segera rujuk ( lihat daftar tanda-tanda
bahaya dan tanda-tandanya di akhir satndar ini ). Jika dicurigai sepsis puerperalis
gunakan ( standar 23 ). Untuk penanganan perdarahan pasca persalinan gunakan
standar 22 )
6.
Tanyakan apakah ibu meminum tablet
sesuai ketentuan ( sampai 42 hari setelah melahirkan ), dan apakah
persediaannya cukup
7.
Bila ibu menderita anemia semasa
hamil atau mengalami perdarahan berat selama proses persalinan, periksa Hb pada
hari ketiga. Nasehati ibu supaya makan makanan bergizi dan berikan tablet
tambah darah
8.
Berikan penyuluhan kepada ibu
tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, memakai pembalut yang bersih,
makanan bergizi, istirahat cukup dan cara merawat bayi
9.
Cucilah tangan, lalu periksalah
bayi. Periksalah tali pusat pada setiap kali kunjungan. ( paling sedikit sampa
hari ketiga, minggu kedua, dan mingg ukeenam ). Tali pusat harus tetap kering.
Ibu perlu diberitahu bahayanya membubuhkan sesuatu pada tali pusat bayi,
misalnya minyak atau bahan lain. Jika ada kemerahan pada tali pusat, perdarahan
atau tercium bau busuk, bayi segera dirujuk
10. Perhatikan
kondisi umum bayi, tanyakan pada ibu pemberian ASI, misalnya bayi tidak mau
menyusu, waktu jaga, cara bayi menangis, berapa kali b.a.k, dan bentuk fesesnya
11. Perhatikan
warna kuit bayi, apakah ada icterus atau tidak. Ikterus pada hari ketiga
postpartum adalah icterus fisiologis yang tidak memerlukan pengobatan. Namun,
bila icterus terjadi sesudah hari ketiga/ kapan saja, dan bayi mala untuk
menyusu dan tampak mengantuk, maka bayi harus segera dirujuk ke rumah sakit
12. Bicarakan
pemberian ASI, dan bila mungkin perhatikan apakah bayi menyusu dengan baik (
amati apakah ada kesulitan atau masalah )
13. Nasehati
ibu tentan gpentingnya pemberian ASI eksklusif sediki 4 sampai 6 bulan.
Bicarakan bahaya pemberian unsur tambahan ( susu formula, air, atau makanan
lain ) sebelum bayi berumur 4 bulan
14. Bicarakan
tentang KB dan kapan senggama dapat dimulai. Sebaiknya hal ini didiskusikan
dengan kehadiran suaminya
15. Catat
dengan tepat semua yang ditemukan
16. Jika
ada hal-hal yang tidak normal, segeralah merujuk ibu dan/ atau bayi ke
puskesmas/ rumah sakit
17. Jika
ibu atau bayi meninggal, penyebab kematian harus diketahui sesuai dengan
standar kabupaten/ propinsi/nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar