Selasa, 08 April 2014

STANDAR 15 : PELAYANAN BAGI IBU DAN BAYI PADA MASA NIFAS



STANDAR 15 : PELAYANAN BAGI IBU DAN BAYI PADA MASA NIFAS
TUJUAN
Memberikan pelayanan pada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan memberikan penyuluhan ASI eksklusif
PERNYATAAN STANDAR
Bidan memberiakn pelayanan selama masa nifas di puskesmas dan rumah sakit atau melalui kunjungan ke rumah pada hai ketig, minggu kedua, dan mingu keenam setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penatalaksanaan tali pusat yang benar, penemuan dini, penatalaksanaan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makan bergizi, asuhan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi, dan KB
HASIL
·         Komplikasi pada masa nifas segera dideteksi dan dirujuk pada saat yang tepat
·         Mendukung dan menganjurkan pemberian ASI eksklusif
·         Mendukung penggunaan cara tradisional yang berguna dan menganjurkan untuk menghindari kebiasaan yang merugikan
·         Menurunkan kejadian infeksi pada ibu dan bayi
·         Masyarakat semakin menyadari pentingnya keluarga berencana/ penjarangan kelahiran
·         Meningkatnya imunisasi pada bayi
PRASYARAT
1.      System yang berjalan dengan baik agar ibu dan bayi mendapatkan pelayanan pasca persalinan dari bidan terlatih sampai dengan 6 minggu setelah persalinan, baik di rumah, puskesmas, atau rumah sakit
2.      Bidan telah terlatih dan terampil dalam :
2.1  perawatan nifas, termasuk pemeriksaan ibu dan bayi dengan cara yang benar
2.2  membantu ibu untuk memberikan ASI
2.3  mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi pada masa nifas
2.4  penyuluhan dan pelayanan KB/ penjarangan kelahiran
3.      bidan dapat memberikan pelayanan imunisasi atau bekerja sama dengan juur imunisasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan masyarakat
4.      tersedia vaksin, alat suntik, tempat penyimpanan vaksin dan tempat pembuangan benda tajam yang memadai
5.      tersedianya tablet besi dan asam folat
6.      terseida alt/ perlengkapan, misalnya untuk membersihkan tangan, yaitu sabun, air bersih dan handuk bersih, sarung tanagn bersih/ DTT
7.      Tersedia kartu pencatatan, kartu ibu, kartu bayi, buku KIA
8.      Sistem rujukan untuk perawatan komplikasi kegawatdaruratan ibu dan bayi abru lahri yang berjalaan dengan baik
PROSES
Bidan harus :
1.      Pada kunjungan rumah, sapalah ibu dan suami/ keuarganya dengan ramah
2.      Tanyakan pada ibu dan suami/ keluarganya jika ada masalah atau kekhawatiran tentang ibu atau bayinya
3.      Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa ibu dan bayi
4.      Pakai sarung tangan DTT/ bersih bila melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh
5.      Periksa tanda-tanda vital ibu ( suhu tubuh, nadi, dan tekanan darah ). Periksa payudara ibu, amati bila puting retak, dan tanda-tanda atau gejala-gejala saluran ASI tersumbat atau infeksi payudara. Periksa involusi uterus ( oengecilan uterus sektar 2 cm/ hari selama 8 hari pertama ). Periksa lochia, yang pada hari ketiga seharusnya mulai berkurang dan berwarna coklat, dan pada hari ke- 8 – 10 menjadi sedikit dan berwarna merah muda. Jika ada kelainan segera rujuk ( lihat daftar tanda-tanda bahaya dan tanda-tandanya di akhir satndar ini ). Jika dicurigai sepsis puerperalis gunakan ( standar 23 ). Untuk penanganan perdarahan pasca persalinan gunakan standar 22 )
6.      Tanyakan apakah ibu meminum tablet sesuai ketentuan ( sampai 42 hari setelah melahirkan ), dan apakah persediaannya cukup
7.      Bila ibu menderita anemia semasa hamil atau mengalami perdarahan berat selama proses persalinan, periksa Hb pada hari ketiga. Nasehati ibu supaya makan makanan bergizi dan berikan tablet tambah darah
8.      Berikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, memakai pembalut yang bersih, makanan bergizi, istirahat cukup dan cara merawat bayi
9.      Cucilah tangan, lalu periksalah bayi. Periksalah tali pusat pada setiap kali kunjungan. ( paling sedikit sampa hari ketiga, minggu kedua, dan mingg ukeenam ). Tali pusat harus tetap kering. Ibu perlu diberitahu bahayanya membubuhkan sesuatu pada tali pusat bayi, misalnya minyak atau bahan lain. Jika ada kemerahan pada tali pusat, perdarahan atau tercium bau busuk, bayi segera dirujuk
10.  Perhatikan kondisi umum bayi, tanyakan pada ibu pemberian ASI, misalnya bayi tidak mau menyusu, waktu jaga, cara bayi menangis, berapa kali b.a.k, dan bentuk fesesnya
11.  Perhatikan warna kuit bayi, apakah ada icterus atau tidak. Ikterus pada hari ketiga postpartum adalah icterus fisiologis yang tidak memerlukan pengobatan. Namun, bila icterus terjadi sesudah hari ketiga/ kapan saja, dan bayi mala untuk menyusu dan tampak mengantuk, maka bayi harus segera dirujuk ke rumah sakit
12.  Bicarakan pemberian ASI, dan bila mungkin perhatikan apakah bayi menyusu dengan baik ( amati apakah ada kesulitan atau masalah )
13.  Nasehati ibu tentan gpentingnya pemberian ASI eksklusif sediki 4 sampai 6 bulan. Bicarakan bahaya pemberian unsur tambahan ( susu formula, air, atau makanan lain ) sebelum bayi berumur 4 bulan
14.  Bicarakan tentang KB dan kapan senggama dapat dimulai. Sebaiknya hal ini didiskusikan dengan kehadiran suaminya
15.  Catat dengan tepat semua yang ditemukan
16.  Jika ada hal-hal yang tidak normal, segeralah merujuk ibu dan/ atau bayi ke puskesmas/ rumah sakit
17.  Jika ibu atau bayi meninggal, penyebab kematian harus diketahui sesuai dengan standar kabupaten/ propinsi/nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar